Kuikuti kata-kata dalam pikiranku yang mengalir pula dalam hatiku. Kutuliskan tinta pena hitam di atas secaraik kertas putih bergaris-garis.
Aku... Senada dengan aliran arus emosi, irama suara hati tumpah ruah menimpa kertas itu yang mulai lusuh tergesek alunan tangan... ku isi baris demi baris dengan kata demi kata.
Ooohh rupanya... betapa banyak kata “rindu” yang tertulis memberontak dari hati yang tersalurkan ke tanganku yang menari menulisnya...
Kerinduanku padamu, hinggap menetap dalam sanubariku. Ku ingin arungi lautan kehidupan... bersama. Tak peduli gelombang, atau jarak yang membentang luas. Namun ku akui dalamnya lautan dapat diukur, tapi kau mungkin tak tahu kedalaman hatiku yang terisi rindu padamu...
ich liebe dich
Tidak ada komentar:
Posting Komentar