Selasa, 01 Maret 2016

Istighotsah Kubro




 
 
ISTIGHOTSAH
مجلس الذّكر إتّحاد الأمّة

بسم الله الرّحمن الرّحيم

اَلْفَاتِحَةُ
اَسْتَغْفِرُاللهَ اْلعَظِيْمَ  [×7 \ ×11 \ ×100]
 

لَاحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ [×7 \ ×11 \ ×100]
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ [×7 \ ×11 \ ×100]
يَااَللهُ يَاقَدِيْمُ [×7 \ ×11 \ ×100]

يَاسَمِيْعُ يَابَصِيْرُ [×7 \ ×11 \ ×100]

يَامُبْدِئُ يَاخَالِقُ [×7 \ ×11 \ ×100]
لَااِلٰهَ اِلاَّاَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّىْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ [×7\ ×11\×100]
يَاحَفِيْظُ يَانَصِيْرُ يَاوَكِيْلُ يَااَللهُ [×7 \ ×11 \ ×100]

يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ [×7 \ ×11 \ ×100]

يَاهَادِىْ يَاعَلِيْمُ يَاخَبِيْرُ يَامُبِيْن  [×7 \ ×11 \ ×100]
يَالَطِيْفُ [×7 \ ×11 \ ×100]

يَارَحْمَانُ يَارَحِيْمُ  [×7 \ ×11 \ ×100]
اَسْتَغْفِرُاللهَ اْلعَظِيْمَ اِنَّهُو كَانَ غَفَّارًا [×7 \ ×11 \ ×100]
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِيْ اَدْرِكْنِيْ يَارَسُوْلَ اللهِ [×7 \ ×11 \ ×100]
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ اْلعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ اْلكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ اْلحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ اْلخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَ اْلغَمَامُ بِوَجْهِهِ اْلكَرِيْمِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ [×3]
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ وَتَقْضِى لَنَا بِهَا جَمِيْعَ اْلحَاجَتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَ اْلغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ اْلخَيْرَاتِ فِى اْلحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ [×3]
يَا بَدِيْعُ [×7 \ ×11 \ ×100]
اَللهُ أَكْبَرُ [×3]، يَارَبَّنَا وَ اِلٰهَنَا وَسَيِّدَنَا اَنْتَ مَوْلٰنَا فَانْصُرْنَا عَلَى اْلقَوْمِ اْلكَافِرِيْنَ [×3]
حَصَّنْتُكُمْ بِالْحَيِّ اْلقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَايَمُوْتُ اَبَدًا وَدَفَعْتُ عَنْكُمُ السُّوْءَ بِاَلْفِ اَلْفِ لَاحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ [×3]
اَلْحَمْدُللهِ الَّذِيْ اَنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَاعَلَى دِيْنِ الْإِسْلاَمِ [×3]
بِسْمِ اللهِ مَاشَآءَ اللهُ لاَيَسُوْقُ اْلخَيْرَ اِلاَّاللهُ، بِسْمِ اللهِ مَاشَآءَ اللهُ لاَيَصْرِفُ السُّوْءَ اِلاَّ اللهُ، بِسْمِ اللهِ مَاشَآءَ اللهُ مَاكَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ، بِسْمِ اللهِ مَاشَآءَ اللهُ لَاحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ [×3]
سَأَلْتُكَ يَاغَفَّارُ يَاقَهَّارُ عَفْوًا وَتَوْبَةً، وَبِالْقَهْرِ يَا قَهَّارُ خُذْ مَنْ تَحَيَّلاً [×3]
يَاجَبَّارُ يَاقَهَّارُ يَاذَااْلبَطْشِ الشَّدِيْدِ خُذْ حَقَّنَا وَحَقَّ اْلمُسْلِمِيْنَ مِمَّنْ ظَلَمَنَا وَاْلمُسْلِميْنَ وَتَعَدَّى عَلَيْنَا وَعَلَى اْلمُسْلِمِيْنَ [×3]
اَلْفَاتِحَةُ وَ التَّهْلِيْلُ




­­­°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

*Source: Kitab Iklil dan Istighotsah Kubro Pagar Nusa


مجلس الذّكر إتّحاد الأمّة
Majelis Dzikir Ittihadul Ummah 
Kp. Bulaktemu, Desa Sukabudi
Kec. Sukawangi - Bekasi



“Sebuah Wahana Kajian Islam Komprehensif”
  
Jadwal Kegiatan Majlis Dzikir Ittihadul Ummah:
Hari               : Setiap Ahad Malam Senin
Waktu            : Pukul 20.00 WIB s.d. selesai
Tempat          : Saung Kediaman DR. H. Kurnali Sobandi, MM
                        Jl. Kaum I No. 7 Kp. Bulaktemu Desa Sukabudi,
                        Kec. Sukawangi - Kab. Bekasi
Agenda          : 1. Dzikir/Aurod:
                              - Istighotsah
                              - Yasin
                              - Ratibul Haddad
                              - Tahlil
                              - Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jilani
                              - Maulidurrasul 
                        2. Kajian Islam Komprehensif

Catatan          : Berpakaian bebas-sopan, dianjurkan mengenakan busana muslim dan berpeci/kopyah

Wudhu Untuk Kesegaran Fisik dan Bathin



Wudhu dan Manfaat bagi Jasmani dan Ruhani [1]

Oleh: DR. H. Kurnali Sobandi

 

Wudhu adalah proses membersihkan sejumlah anggota tubuh dengan media air guna mencapai kesucian ruhani atau spiritual. Pengertian ini diambil dari kitab Fathul Qarib. Secara etimologi, wudhu berasal dari bahasa Arab, dapat dibaca dengan 2 model, yaitu dengan dibaca dhommah wawu-nya (وُضُوْعٌ), wudhu', dan boleh juga dibaca dengan fathah wawu-nya (وَضُوْعٌ), wadhu'. Akan tetapi lebih akrab kita menyebutnya dengan cara yang pertama yaitu dengan dibaca dhommah wawu-nya (وُضُوْعٌ), wudhu. Pelafalan dengan cara ini menunjukkan arti kata ismun lil fi'li (اِسْمٌ لِلْفِعْلِ), yaitu kata benda yang menunjukkan pekerjaan, yaitu pekerjaan berwudhu karena di dalamnya berisi kegiatan dan pergerakan anggota badan secara sistematis.

Wudhu bukan hanya sekedar membersihkan beberapa anggota badan dan menyucikan diri dari hadas kecil sebagai syarat sah dan diperbolehkannya melaksanakan shalat, tetapi juga untuk membersihkan bathin. Walaupun seseorang telah mandi bersih dengan sabun dan keramas serta menggosok gigi, namun tetap diwajibkan berwudhu ketika ia hendak menunaikan shalat. Dan wudhu pun mengandung unsur mensucikan diri juga mengandung unsur istighfar atau taubat. Oleh karena itu wudhu itu bukan hal yang sepele, bukan hanya sebatas syarat sahnya shalat. Tetapi juga sangat bernilai taubat dan penyucian diri dari dosa. Sebagaimana kita ketahui setelah berwudhu kita diwajibkan untuk berdoa seperti sebagai berikut:
اَشْهَدُ اَنْ لٓااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُو لٓاشِيْكَ لَهُ و وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ و وَرَسُوْلُهُ و ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّبِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya, Yaa Allah jadikanlah aku (salah seorang) dari orang-orang yang bertaubat dan dari orang-orang yang menyucikan diri serta dari hamba-hamba-Mu yang shalih.

Kenapa dikatakan bahwa wudhu mengandung unsur taubat dan unsur menyucikan diri? Dalam kitab Bulughul Maram halaman 13 hadits ke-62:
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم  مَا مِنْكُمْ مِنْ اَحَدٍ يَتَوَضَّعْ فَيُسْبِطُ الْوُضُوْعَ ثُمَّ يَقُوْلُ اَشْهَدُ اَنْ لٓااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُو لٓاشِيْكَ لَهُ  وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ و وَرَسُوْلُهُ و اِلَّا فُتِحَتْ لَهُ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ يَدْخُلُهَا مِنْ اَيِّهَا )روه مسلم و ترمذي)

“Dari Umar Ra Rasulullah Saw bersabda tidak ada salah seorang dari kalian yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian mengucapkan ‘Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya’ kecuali dibukakan baginya delapan pintu surga dan ia dipersilahkan masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki”. (HR Imam Muslim & Imam Tirmidzi)

Dalam riwayat lain ditambahkan:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Yaa Allah jadikanlah aku bagian dari orang-orang yang diterima taubatnya dan bagian dari orang-orang yang menyucikan diri”.
Dari doa yang dianjurkan dalam riwayat hadits di atas menunjukkan bahwa wudhu mengandung unsur taubat atau istighfar dan unsur menyucikan diri.
Kemudian kenapa wudhu dijadikan sebagai syarat sahnya menunaikan shalat? Dapat kita ketahui dalam sebuah hasits berikut:
لَايَقْبَلُ اللّٰهُ الصَّلَاةَ اَحَدِكُمْ اِذَا اَحْدَثَ حَتّٰى يَتَوَضَّعُ
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang dari kalian apabila ia dalam keadaan berhadas sampai ia berwudhu”.
Jadi, ketika seseorang berada dalam keadaan berhadas baik hadas kecil apalagi hadas besar, ia tidak sah melaksanakan shalat. Apa yang dimaksud dengan hadas? Yaitu keadaan seseorang sedang terhalang untuk melaksanakan sejumlah ibadah kepada Allah Swt karena sebab-sebab tertentu.
Rukun, Urutan, Sunnah dan Manfaat Wudhu:
Di antara rukun, urutan, sunnah dan manfaat wudhu bagi fisik/tubuh atau jasmani adalah sebagai berikut:
  1. Mencuci tangan, sebagai kegiatan awal dalam berwudhu mencuci tangan merupakan sunnah, bagian ini memberikan manfaat dapat menjadikan telapak tangan bersih dari beberapa macam kotoran, radikal bebas, polusi, bakteri, kuman dan lain sebagainya setelah melakukan pelbagai kegiatan yang mengandalkan telapak tangan untuk menyentuh, memegang, menggenggam, membawa, menarik dan mendorong atau yang lainnya; 
  2. Berkumur-kumur, agenda berwudhu berikut ini memberikan kebersihan bagi rongga mulut sebagai media yang digunakan untuk berbicara agar bersih dari sisa-sisa makanan sehingga terhindar dari bau mulut, bahkan diperbolehkan dengan bantuan jari tangan untuk membersihkan sela-sela rahang gigi dan menggosok gigi beserta gusi dengan jari. 
  3. Menghirup air ke rongga hidung, 
  4. Membasuh wajah, merupakan rukun dan wajib adanya bagi berwudhu membasuh wajah juga berguna bagi kesehatan dan revitalitas tubuh, bahwa kegiatan ini mampu memberikan kesejukan bukan hanya pada wajah akan tetapi menjalar dan memberikan kesejukan ke bagian tubuh lainnya. Dan dengan membasuh wajah akan memberikan spirit yang terbarukan seperti mengurangi rasa kantuk, menjadikan wajah cerah, menghilangkan debu bahkan polusi lain yang berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Ketika mulai membasuh wajah disitulah diwajibkannya melafalkan niat dalam hati, niat berwudhu sebagai berikut:

    نَوَيْتُ الْوُضُوْعَ لِرَفْعِ الْحَدَسِ الْاَصْغَارِ فَرْضّا لِّلّٰهِ تَعَالٰ
    “Sengaja aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, sebagai kewajiban karena Allah Ta'ala”
     
  5. Membasuh kedua tangan hingga siku. 
  6. Membasuh/mengusap sebagian kepala, menghilangkan kejenuhan dan mengurangi stress;
  7. Membasuh telinga, membersihkan debu dan kotoran yang menempel pada daun telinga, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi kinerja otak 
  8. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki 
Yang termasuk rukun wudhu di atas harus diperhatikan dengan cermat jangan sampai tidak terbasuh atau ada sesuatu/zat yang menghalangi air mengalir ke anggota rukun wudhu, karena sekecil lubang jarum pun tidak terbasuh maka wudhu kita tidak sah karena tidak memenuhi syarat atau pun rukun wudhu. Semakin sering berwudhu maka semakin kita jauh dari kontaminasi yang mengganggu kesehatan dan wudhu dapat meningkatkan spiritualitas.
Berwudhu harus dengan media air, air yang boleh digunakan untuk berwudhu ialah air yang suci sekaligus menyucikan, karena ada air yang suci tapi tidak dapat menyucikan seperti air kelapa, air perasan buah, air kopi dan lain lain. Di antara air yang suci menyucikan adalah air yang bersumber dari air hujan, air sungai, air laut, air sumur, air embun, air es (salju yang meleleh), dan air dari mata air.

Pelajaran dan Hikmah Wudhu
Ternyata ada nilai filosofis yang sangat dalam tentang makna air yang ia digunakan sebagai sarana ibadah dan dzikir kepada Allah Swt. Di antaranya adalah bahwa air mampu mengalir kemana saja di permukaan bumi, pelajaran yang dapat kita petik dari filosofi ini ialah kita harus hidup dengan sosialitas yang luas berbaur dengan siapa saja dimana saja dengan catatan memberikan pengaruh yang baik juga positif, air juga menjadi sumber kehidupan yang paling utama hal ini sejalan dengan prinsip Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, rahmatan lil ‘alamin. Sebagai muslim, kita harus memberikan dampak dan perilaku positif dan tidak menebar perilaku tercela dan pengaruh yang merusak tatanan kehidupan.

وَاللّهُ المُوَفِّقْ اِلٰى اَقْوَمِ الطَّرِيقَ


[1] Disampaikan oleh DR. H. Kurnali Sobandi, MM dalam rangka Maulidhotul Hasanah pada agenda mingguan rutin Majelis Dzikir Ittihadul Ummah pada Ahad malam Senin 6 Desember 2015. Kegiatan ini rutin digelar setiap malam senin ba'da Isya dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan keislaman terutama pada ranah fiqih yang berkenaan dengan tuntunan ibadah sehari-hari